
PMIBABEL, BELITUNG TIMUR – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus melakukan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di internal PMI. Salah satunya melalui pelatihan Water Sanitation and Hygiene (WASH) belum lama ini di Pangkalpinang.
Guna menguji langsung hasil pelatihan sekaligus persiapan Tim WASH PMI Babel saat menghadapi bencana tersebut, PMI Babel melalui Bidang Relawan dan Anggota PMI Babel menggelar Simulasi Pelatihan WASH di daerah terpencil yakni di Pulau Sekepar, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.

Pelaksanaan simulasi di Pulau Sekepar yang memiliki jarak tempuh perjalanan menggunakan kapal laut lebih kurang 2 jam dari Pelabuhan Kapal Ikan Nelayan di Gantung tersebut, berlangsung sejak 22-25 November 2024.
Dalam Simulasi Pelatihan WASH itu, PMI Babel menghadirkan salah satu instruktur atau fasilitator WASH Nasional yang sudah berpengalaman, dan saat ini juga menjabat Sekretaris dan Kepala Markas PMI Belitung, Bustam.

Bustam, dalam penjelasannya mengatakan, salah satu hasil dari pelatihan WASH yang disimulasikan di Pulau Sekepar tersebut, adalah tentang filterasi air bersih skala rumah tangga.
Para peserta pelatihan WASH, kata Bustam, diberikan kesempatan untuk mensimulasikan pelatihan WASH tersebut ketika dalam keadaan darurat. Ketika terjadi kejadian bencana di Babel.
Tim WASH, yang akan diturunkan ke lokasi operasi, dipaparkan Bustam, terlebih dahulu untuk melakukan assessment dan koordinasi ke stakeholder terkait, guna memastikan layanan PMI dapat dilakukan, mulai dari fase persiapan, fase layanan.
Kemudian, menganalisa kebutuhan layanan, salah satu layanan yang diperlukan dalam respon bencana, adalah layanan WASH ini.
Kemudian, PMI memobilisasi tenaga terlatih WASH untuk melakukan layanan WASH di Babel, sesuai urutan kegiatan simulasi.
Dihadapan para peserta pelatihan WASH PMI Babel, Bustam juga memaparkan salah satu alat filterasi air bersih skala rumah tangga.
Alat filterasi berukuran kecil yang digunakan dengan cukup prakstis tersebut, merupakan produk dari luar negeri, memiliki kemampuan produksi air bersih hingga 50-100 liter air bersih.
“Dengan menggunakan alat ini, dari titik bahan baku air, maka rumah tangga akan lebih mudah mendapatkan air bersih yang siap minum. Alat ini di distribusikan ke rumah tangga yang mengalami bencana. Ini salah satu metode mengakhiri layanan bagi masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Bustam.
Pada kesempatan tersebut, para peserta simulasi pelatihan WASH PMI Babel, juga mensimulasikan cara kerja, mulai dari proses penentuan titik air baku, pengambilan, pemasukan kedalam ember atau tempat air, pemompaan, hingga pendistribusian air hasil produksi ke tempat bersih untuk siap minum. “Simulasi ini untuk yang bersifat emergensi,” tegas Bustam.
Sementara Ketua PMI Babel, Abdul Fatah didampingi Kabid Relawan dan Anggota PMI Babel, Aswandi, Sekretaris PMI Babel Arbian Eka Putra, dan sejumlah Pengurus PMI Babel lainnya, berharap, melalui simulasi ini, SDM PMI se-Babel yang telah mengikuti pelatihan WASH selalu siap ketika diterjunkan ke Lokasi bencana.
Lokasi simulasi yang di pilih kali ini, menurut Ketua PMI Babel, memang di pilih untuk memberikan suasana alam berbeda bagi relawan atau tim WASH PMI Babel.
Langkah ini, ditambahkannya, sebagai upaya PMI Babel meningkatkan kompetensi SDM PMI Babel.
Selain Ketua PMI Babel beserta sejumlah Pengurus PMI Babel, turut serta dalam Simulasi tersebut, Ketua PMI Bangka, Meina Lina, dan Kepala Markas PMI Bangka.
Penulis : Ahmad
Foto : Ahmad
Editor : Ahmad