Keren! Aksi Bersama PMI, Bappeda Babel Telurkan Pendonor Darah Pemula

PMIBABEL, PANGKALPINANG – Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama PMI Babel kembali menyelenggarakan kegiatan donor darah sukarela, dengan Lokasi pelaksanaan di Kantor Bappeda Babel.

Sungguh keren, dalam aksi social kemanusiaan bersama PMI yang berlangsung pada Jumat (26/7/2024) tersebut, Bappeda Babel banyak menelurkan pegawai yang menjadi pendonor darah pemula atau baru pertama kali mendonorkan darahnya.   

Hanya saja dari sejumlah pegawai Bappeda Provinsi Babel yang ingin menyumbangkan darahnya melalui petugas PMI, hanya tiga pendonor pemula yang bisa diambil darahnya, sedangkan yang lain belum bisa gegara HB rendah, baru minum obat, dan lainnya.

Pertama, Sulista yang kini berusia 38 tahun, kepada media ini mengaku senang bisa menjadi pendonor darah.

“Ini pertama kalinya saya mendonorkan darah. Tapi saya senang. Memang saya sejak beberapa waktu lalu ingin menjadi pendonor darah, namun masih ada rasa takut. Pas sekali ada kegiatan donor darah di kantor kami ini, jadi saya langsung memberanikan diri untuk donor,” ucapnya.

Alasan jadi pendonor darah, diceritakannya, niatan ingin membantu keluarganya jika terjadi sesuatu. “Saya ingin membantu keluarga saya terlebih dahulu. Jika ada keluarga saya yang membutuhkan bantuan darah, maka sayalah yang terlebih dahulu menolongnya, sebelum meminta pertolongan orang lain,” ujarnya.

Selanjutnya, tutur pegawai Bappeda tersebut, niatannya ingin membantu orang lain. Selanjutnya, untuk menjaga Kesehatan tubuhnya. “Memang tadi pas donor agak pusing. Maklum lah baru pertama kali, apalagi usia saya juga sudah di atas 30 tahun. Tapi tidak berapa lama, badan saya sudah mulai segar,” kata dia.

Kedua, Yeyen, usia 39 tahun, saat disambangi media ini, juga menyebutkan bahwa dirinya baru pertama donor darah.

Kata dia, ketika akan mendaftarkan diri untuk ikut donor, ada perasaan ragu, karena dorongan rasa takut dengan jarum.

Bahkan disaat petugas medis PMI mengambil darahnya melalui tusukan jarum kecil ke salah satu jarinya, Yeyen tak berani melihat.

Begitu pula dikala petugas PMI menusuk jarum tranfusi darah, Yeyen terlihat takut. Namun, tutur dia, dengan niatan yang kuat untuk meringankan beban warga lain yang membutuhkan darah, akhirnya rasa takut itu bisa dilawan.

Malah dirinya mengungkapkan lega, setelah berhasil mendonorkan darah, dengan proses tranfusi yang normal atau cukup cepat.

Ia berharap kepada rekan-rekan pegawai Bappeda maupun perangkat daerah lain yang sampai saat ini belum menjadi pendonor, agar tidak ragu-ragu lagi untuk ikut menjadi pendonor darah.  

Romi berusia 21 tahun, seorang mahasiswa yang Tengah Magang di Bappeda, juga menjadi pendonor pemula.

“Ini pengalaman pertama saya ikut donor darah. Nanti, kalau saya Kembali lagi ke Bandung melanjutkan Pendidikan di sana, saya akan berusaha untuk terus menjadi pendonor darah aktif,” ucap Romi.

Amran, Sekretaris Bappeda Babel melalui donor darah rutin yang diselenggarakan di Bappeda ini, pihaknya berharap para pegawai Bappeda atau pegawai perangkat daerah yang ada disekelilingnya juga bisa rutin ikut donor.

Sebelumnya pelaksanaan donor darah, kata dia, seluruh pegawai Bappeda diajak untuk ikut donor darah, karena setetes darah sangat berarti untuk kelangsung hidup seseorang.

Di waktu berbeda, Ketua PMI Babel Abdul Fatah mengapreasi munculnya pendonor-pendonor darah pemula.

Inilah, kata Abdul Fatah yang diharapkan PMI, selain para pendonor aktif atau yang sudah rutin donor darah, terus muncul pendonor-pendonor baru, seperti yang diperlihat di Bappeda Babel ini.

Wakil Gubernur Periode 2027-2022 itu kembali mengajak pegawai pemerintahan, swasta, organisasi, komunitas, warga, untuk tidak takut mendonorkan darah membantu sesama.

Sementara dalam kegiatan donor darah sukarela di Bappeda yang berlangsung 2,5 jam tersebut, PMI berhasil menghimpun 11 kantong darah dari total 21 pendaftar.  

Penulis: Zul/Ahmad

Foto   : Zul

Editor : Ahmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *