Bincang Santai di SevenPodcast, Begini Langkah Kabid PB PMI Babel Mikron Soal Bencana Alam

Kabid PB PMI Babel Mikron Antariksa saat bincang santai di SevenPodcast PMI Babel Jumat (5/8/2022).

PMIBABEL, PANGKALPINANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (PMI) melalui Bidang Kominfo PMI Babel kembali menggelar bincang santai SevenPodcast mengupas isu actual di Babel.

Pada edisi ketujuh, Jumat 5 Agustus 2022, mengetengahkan Kepala Bidang PB PMI Babel yang juga menjabat Kepala BPBD Provinsi Babel Mikron Antariksa.

Dalam bincang-bincang santai tersebut, Kabid PB PMI Babel Mikron menyoroti bencana alam yang disebabkan kerusakan lingkungan.

Kabid PB PMI Babel Mikron Antariksa di SevenPodcast PMI Babel, Jumat (5/8/2022).

Sebelum masuk ke ulasan, Mikron mengajak masyarakat untuk mengetahui dan memahami terlebih dahulu apa itu bencana, sehingga tidak terjadi bias persepsi.

“Bencana adalah peristiwa yang terjadi hingga menimbulkan kerugian, kerusakan dan korban. Kalau seperti di daerah Jebus beberapa waktu lalu dikabarkan ada getaran gempa, banjir di kawasan Kampung Bintang Pangkalpinang kalau hujan turun, itu tidak masuk kategori bencana, karena tidak ada korban, tidak merusak dan tidak merugikan. Itu sifatnya hanya lewat,” jelas Kabid PB Mikron.

Isu yang menonjol saat ini di Babel, Mikron menyebutkan, adalah kerusakan lingkungan dan perubahan cuaca. Selama 10 tahun terakhir, Ia sangat merasakan perbedaan suasana (cuaca), yang biasanya di bulan Agustus panas, tapi tiba-tiba hujan.

Contohnya saja sekarang, hujan terjadi hingga tiga hari berturut-turut tak berhenti. Kalau panas, maka panasnya sangat panas, juga membuat gerah.

“BMKG sudah mengeluarkan informasi terkait hal ini, ada peningkatan suhu 1 derajat untuk Indonesia, dan efeknya luar biasa. Tiba-tiba  ada cuaca ekstrem, air laut naik. Artinya terjadi fenomena alam yang berlebihan,” tegasnya.

Jadi, menurut Mikron, isu luar biasa yang perlu diantisipasi, bukan saja dalam hal kesiapan dan kesigapannya, tapi juga harus memikirkan yang lebih jauh lagi, atau dalam bahasa kerennya perefentif dan proaktif.

“Maksudnya bukan lagi terjadi bencana baru kita turun, tapi pencegahannya harus aktif. Ini yang harus terus kita suarakan. Kesiapsiagaan dan pencegahan itu adalah investasi, dan ini harus dilakukan lebih awal,” kata Kabid PB Mikron.

Seperti sekian tahun lalu Kota Pangkalpinang dilanda banjir parah, itu kerugian yang diderita, disebut Mikron, mencapai nilai 1 trilun rupiah. Begitu pula dengan di Belitung beberapa waktu lalu.

“Kalau kita lakukan langkah antisipasi dengan prefentif dan proaktif, paling-paling kerugian yang dialami mungkin hanya 100 miliar rupiah. Makanya, penecagahan adalah investasi yang luar biasa,” tegas Mikron lagi.

Masyarakat kita di Babel ini, disebutkan Mikron boleh dikatakan masyarakat “latah”yang mudah mengikuti sesuatu yang sedang booming.

Misalkan, di kampung-kampung itu kalau satu rumah ada yang bikin rumah model A, maka yang lainnya juga akan bikin model A. Kalau berkebun sawit dan menghasilkan, yang lain juga ngikut berkebun sawit.

“Bearti, kearifan lokal masyarakat kalau kita buat strategi yang jitu, misalnya membiasakan menanam pohon, bersih-bersih lingkungan, itu tentu akan membuat latah semua masyarakat. Cuma itu harus selalu didengungkan,” ujarnya.

Kelemahan sekarang, dibeberkan Mikron, masyarakat tidak sering diingatkan, diberitahukan. Misalnya ada salah satu kabupaten di Babel, kalau ada pasangan yang mau menikah, disayaratkan bahwa mereka harus menanam pohon.

“Tapi kelamahan kita juga, sering menanam pohon, tetapi sayang tidak ada perawatan, penjagaan atau pengendalian. Kalau sudah di tanam, ditinggal. Harusnya pohon yang di tanam itu dirawat, dijaga,” ungkap Mikron.

Jangan sampai nanti kondisi alam sudah rusak parah, maka itu sulit memulihkannya kembali. “Kita lihat di berbagi tempat terjadi bencana, seperti di Lombok sampai sekarang masih belum selesai untuk pemulihan kembali, dan itu butuh waktu lama, dengan membutuhkan biaya yang sangat besar,” sebut dia.

Akan Launching Pusda Op PMI Babel

Lebih lanjut Kabid PB PMI Babel Mikron Antariksa mengatakan, mulai sekarang harus ubah pola pikir.

Untuk di Babel, dipaparkan Mikron, pihaknya sudah lakukan kegiatan bareng di Mentok, Bangka Barat beberapa waktu berkenaan dengan pencegahan bencana alam ini.

“Khusus dari PMI Babel, kami dari Bidang PB di PMI Babel sedang menyiapkan langkah-langkah membantu pemerintah berkaitan dengan bencana ini. Saat ini sedang proses mendirikan Posko PB PMI Babel atau istilah sederhana kita Pusat Pengendalian Operasi (Pusda Op) PMI Babel,” ungkap Mikron.

Setelah kelar, disebutkan Mikron, akan dilaunching Pusda Op PMI tersebut. “Usai launching, melalui Pusda OP PB PMI, melakukan pendataan dan pemetaan berkaitan dengan bencana di Babel. Melalui Posko PB ini, kita akan olah, input sampai aksi data tersebut,” terangnya.

“Tentunya dukungan dari kawan-kawan PMI Bidang lain, terutama Ketua PMI kami butuhkan. Sehingga PMI Provinsi Babel bisa mengendalikan operasi terhadap kejadian bencana di Babel,” tutup Mikron. 

Penulis: Ahmad

Foto : Zul

Editor : Ahmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *