PMIBABEL, PANGKALPINANG – Pelaksaan kegiatan Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) Daerah II Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) 2021 yang dilaksanakan Sabtu (20/11/2021) memasuki hari ketiga, dengan Agenda Bidang Gembira.
Dalam bidang tersebut terisi dengan 6 agenda kegiatan yang dilaksanakan di berbeda lokasi. “Kegiatan bidang gembira antara lain lomba paduan suara, tari kreasi, jingle tangkal covid, anjang sana, kontingen favorit dan wisata edukasi,” ingkap Irman Koordinator Bidang Gembira.
Seperti diketahui lanjut Irman, ada beberapa agenda gembira yang telah dilaksanakan di hari pertama dan kedua. Serta untuk di hari ketiga yang difocuskan pada wisata edukasi.
“Sabtu (20/11/2021) ini, kita fokuskan ke wisata edukasi yakni kunjungan ke beberapa tempat ikonik di kota pangkalpinang antara lain Musium Timah Pangkalpinang dan Bangka Botanical Garden (BBG).” Lanjut Irman
Dalam kunjungan wisata edukasi, tempat yang dikunjungi para peserta Jumbara II PMR PMI Babel, pertama ke Museum Timah Pangkalpinang. Di sini, peserta diajak melihat mulai dari sejarah penemuan timah hingga proses pembuatan timah menjadi sebuah benda bernilai guna bagi kehidupan.
Berlanjut ke lokasi kedua, yakni Bangka Botanical Garden (BBG) yang ditujukan bagi peserta untuk mengenal konsep agrowisata dan berkeliling tempat produksi susu sapi murni. Lokasi terakhir ke Bhay Park Polda Babel.
Wisata edukasi yang diikuti puluhan peserta Jumbara II tersebut dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, Faiz Marzuki Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Bidang Relawan dan PMR PMI Babel mengatakan, kegiatan bidang Gembira lebih banyak difokuskan pada pengenalan kearifan lokal dan budaya daerah.
“Namanya juga bidang gembira, yah kita isi dengan hal-hal menarik dan seru. Namun tetap dengan memperhatikan dan memasukan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal seperti Lomba Tari Kreasi, juga kunjungan ke tempat wisata yang punya nilai sejarah Babel,” jelas Faiz.
Faiz berharap dengan dilaksanakannya bidang gembira para peserta yang didominan usia anak-anak hingga remaja ini, dapat menjadi penerus bangsa yang mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Babel.(idris).
