
PMIBABEL, PANGKALPINANG – Mungkin selama ini masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) banyak tidak mengetahui, ternyata saat ini ada lebih kurang 100 anak khususnya di Pulau Bangka yang membutuhkan darah secara rutin setiap bulan.
Hal itu, dikatakan Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang, Wahyono, lantaran anak-anak tersebut menderita penyakit thalasemia.
Dari jumlah tersebut, khusus di Kota Pangkalpinang, disebutkan Wahyono, terdapat sekitar 20 anak yang mengalami penyakit thalasemia.
Wahyono saat bincang-bincang santai di Seven Podcast PMI Provinsi Babel, Senin (23/5/2022) siang, menjelaskan, thalasemia adalah kelainan darah karena kurangnya hemoglobin (Hb) yang normal pada sel darah merah.
Kelainan ini membuat penderitanya mengalami kurang darah. “Thalasemia terjadi akibat kelainan genetik yang diturunkan. Artinya, kondisi ini sudah bisa terjadi sejak masa kanak-kanak. Umumnya, gejala awal yang akan muncul cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas,” ujar Wahyono.
Menurut Wahyono, ada sejumlah langkah yang harus dilakukan untuk mencegah thalasemia, yaitu sebelum nikah agar pasangan minimal melakukan skrining darah.
Selain adanya kebutuhan darah dari para penderita thalasemia rutin tiap bulan melalui tranfusi darah, kebutuhan darah dari masyarakat di Pangkalpinang dan sekitarnya setiap hari, diungkapkan Wahyono, mencapai 30-40 kantong darah.
“Selama tahun 2020 lalu, kebutuhan darah mengalami peningkatan siginifikan hingga menembus angka 14 ribu kantong darah,” ungkap Wahyono.
Atas kondisi itu, Kepala Markas PMI Pangkalpinang itu, berharap adanya peningkatakan sosialisasi mengenai donor darah kepada masyarakat.
“Kepada generasi muda atau warga masyarakat yang sehat baik fisik maupun mental, yuk kita bantu kebutuhan darah di Pangkalpinang, melalui donor darah. Ingat! Ada sejumlah manfaat positif bagi pendonor darah, diantaranya mengurangi risiko struk, dan mengurangi rasa stress,” papar Wahyono.
Permohonan senada disampaikan Widodo orang tua anak penderita thalamenia dalam bincang santai bersama Seven Podcast PMI Babel Senin siang. “Anak kami ini penderita seumur hidup. Jadi, tolong lah bantu anak-anak kami melalui donor darah,” katanya.
Widodo juga menyebutkan, setiap bulan ia harus membawa anaknya ke rumah sakit, dan membutuhkan tranfusi darah. Disamping itu, anaknya juga setiap hari harus minum obat tiga kali sehari.
Penulis : Ahmad
Foto : Ahmad