Staf PMI Basel Siaga di UTD RSUD Basel

Pelatih PMR WIRA SMAN 2 Toboali, Aldi Pangestu mendonoran darahnya di UTD RSUD Basel.(Foto: Dok.PMI Basel).

PMIBASEL , TOBOALI – Belakangan ini, kebutuhan akan darah bagi masyarakat di Kabupaten

Bangka Selatan (Basel) mengalami peningkatan. Agar bisa mengakomodir
permintaan darah

tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Basel, mengeluarkan kebijakan staf

PMI disiagakan di UTD RSUD Basel.

M.M. Iskandar mengatakan, kebijakan itu diambil PMI Basel, mengingat cukup intensnya

permintaan darah oleh masyarakat kepada PMI Basel.

“Permintaan darah oleh masyarakat kepada PMI Basel ini, tidak lagi mengenal waktu. Sementara

kita tahu persediaan darah di Basel terbatas. Makanya kami siagakan staf PMI Basel, terutama

staf yang memang menjadi pendonor darah aktif,” ujar Iskandar.

Dengan standby di UTD RSUD Basel, kata Iskandar, apabila ada pasien di RSUD Basel

membutuhkan darah, minimal staf PMI Basel yang memang aktif jadi pendonor darah bisa

langsung memberikan pertolongan, sekaligus menjadi penyambung lidah pasien untuk

mendapatkan pendonor darah melalui data pendonor aktif yang dimiliki PMI Basel.

“Seperti Selasa (21/7/2020) hari ini, ada pasien berusia 78 tahun yang butuh darah. Dengan

sigap PMI Basel langsung menerjunkan staf yang merupakan pendonor darah aktif dalam hal ini,

Pelatih PMR WIRA SMAN 2 Toboali, Aldi Pangestu. Apa yang dilakukan PMI Basel ini, bukan

pamer, namun semata -mata untuk memotivasi masyarakat agar ikut mendonorkan darahnya,”

jelas Iskandar.

Menurut Iskandar, saat ini, bagi pria sudah bisa mendonorkan darahnya dalam waktu 60 hari

atau setara 2 bulan kalender.

Mengapa demikian? Dikatakannya, itu karena kaum pria lebih cepat bisa memproduksi sel darah

merahnya melalui sel sumsum tulang belakang di saat jam istirahat ataupun disaat tidur.

Sedangkan kaum perempuan tetap mendonorkan darahnya 3 bulan kalender atau 90 hari,

lantaran mereka secara alami mengalami yang namanya menstruasi.

Selain kebijakan menyiagakan staf di UTD RSUD Basel, PMI Basel juga, disebutkan Iskandar,

membuat aturan main, di PMI Basel, untuk bisa menjadi pengurus salah satu syarat mutlak

harus jadi pendonor darah.

M.M. Iskandar tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PMI Babel yang terus mensupport

kegiatan yang dilakukan PMI Basel. (Idris/Ahmad).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *